Popular Posts

Sunday, July 30, 2017

Cidera Sepeda dan Lari dan Bagaimana Saya Mengatasinya (backpain)

Mau laporan, hampir 5 tahun ngga ngeblog. Sampai lupa kenapa. Pas inget2 kemungkinan kejadian karena di tahun2 itu sempet berpikir ga akan bisa gowes lagi karena backpain yang makin lama makin parah. Mau ngaku sebenarnya gowes bisa jadi pelampiasan karena tidak boleh sering2 olah raga body contact atau high impact. Sempet membantu untuk beberapa tahun tapi akhirnya kumat juga. Setelah sembuh jadi lebih menghargai kesempatan dan sekarang malah rajin lari dan triathlon. Di lari ternyata langganan cedera lagi. Pertama kali ITB syndrome dan kemudian plantar fascitiis (terminologi gugling dulu ya lain kali dijelaskan). Pada saat menulis ini, backpain sedang kambuh jadi pas banget waktunya. Tulisan ini sekedar share pengalaman dan mungkin akan jauh berbeda untuk setiap orang. Sebaiknya kunjungi dokter langganan terdekat anda untuk lebih amannya :-). Sejarah backpain: Pertama kali muncul setelah mulai bekerja. Diagnosa tulang belakang terlalu tegak. Dilarang olah raga high impact seperti hobby basket. Satu2nya olahraga pada saat itu. Beberapa minggu sembuh. Main basket lagi. Kumat tiap beberapa tahun dan waktu sembuhnya makin lama. Yang paling parah 6 bulan sekali dan kalau sembuhnya bisa sebulan maka cuma tunggu beberapa bulan dan kambuh lagi. Pada saat sakit, nyeri menjalar ke kaki, tidak bisa tidur, badan meradang seperti punya luka terbuka. Tratment: Segala macam Obat2an, segala macam fisioterapi, massage dan yoga. Memperbaiki sikap tubuh. My Notes: - Berat badan mempengaruhi tekanan ke backpain. Semakin ringan tubuh semakin aman buat backpain. - Tidak menemukan Obat2an yang menyembuhkan, hanya menghilangkan sakit dan radang sementara. - Korset backpain sangat membantu pada saat sakit. Tapi pemakaian terus menerus dapat melemahkan otot punggung dan akhirnya malah memperparah. - Stretching seperti dengan Yoga ti.dak menemukan hasil. Kemungkinan bentuk Yoga tidak dapat digeneralisir untuk semua orang. - Memperkuat otot pinggang dengan olahraga yang low impact seperti sepeda dapat membantu tapi tidak menghilangkan penyebabnya. - Pada saat tubuh dalam kondisi lemah, seperti sedang sakit (misal flu), backpain akan terasa. Yang berhasil: - Korset backpain dipakai hanya pada saat sakit. Pada saat kuat harus dipakai untuk menguatkan otot2 pinggang dan punggung yang berguna menegakkan tubuh dan mengurangi risiko saraf terjepit. - Jangan berhenti olahraga sama sekali. Karena kekuatan core dan fleksibilitas sangat mempengaruhi backpain. - Mendapatkan stretching yang tepat untuk kondisi kita. Posisi saya yang bermasalah di L5 dan L6 sangat terbantu dengan menaruh bola yoga di punggung dan menarik seluruh badan (posisi badan menghadap ke atas dengan bola yoga di bawah). Stretching dengan bola yoga (dapat diganti dengan bantal ditumpuk dua) saat ini sangat drastis menyembuhkan backpain. Pada saat pertama kali melakukannya backpain berkurang dari 80% (tidur masih sakit), menjadi 60%. Kemudian setelah seminggu terus menerus melakukan terapi ini bisa turun sampai 20-10%. Setiap kambuh bisa reda dengan melakukan terapi ini lagi. Kesimpulan saya: Backpain disebabkan terjepitnya (atau tertarik) saraf karena berubahnya struktur tulang karena sikap tubuh yang salah terus menerus, berkurangnya kadar air di tulang rawan (disk) dan olahraga atau high impact (kecelakaan dll). Stretching yang tepat dapat mengalirkan darah ke tempat yansag terjepit dan melenturkan sraf atau otot yang tertarik dan membalikan struktur tulang (sementara) sehingga bisa menghilangkan sakit backpain dengan cepat. Pada saat ini, setelah menemukan strecthing yang tepat penulis sudah beberapa kali menyelesaikan marathon (3 kali), trail marathon (1 kali), dan 3 kali 70.3 Triathlon (1,9 K renang, 90K sepeda dan 21 K lari berturut). Bersamaan dengan itu penuis juga mempunyai masalah di plantar yang akan dibahas di lain waktu. Bye!